Powered by Blogger.
Home » » Hal yang harus anda ketahui tentang Kembang Jepun Surabaya

Hal yang harus anda ketahui tentang Kembang Jepun Surabaya

Written By Agussismery on Thursday 12 January 2017 | 16:57:00

Bagi kalian yang sudah terbiasa dengan hiruk pikuk yang ada di Surabaya, tentunya gak asing dong tentang Kembang Jepun??

Kawasan yang memang sudah dari dulu menjadi pusat bisnis utama dan pusat kota Surabaya. Walaupun bukan menjadi yang utama, tetapi kawasan ini tetap menjadi salah satu sentra bisnis yang harus anda kunjungi saat berkunjung ke Surabaya.

Berikut hal-hal yang harus kalian ketahui tentang Kembang Jepun yang ada di Surabaya

1.  Merupakan Pusat Perdagangan Tertua yang ada di Surabaya
 
foto @wiembardi

Kawasan ini terkenal sebagai pusat perdagangan grosir, yang kemudian dikenal sebagai CBD (central business district) I Kota Surabaya. Kembang Jepun mempunyai sejarah panjang, sepanjang perjalanan Kota Surabaya.

Perjalanannya penuh dengan rona-rona, sesuai warna yang dilukiskan zamannya. Sejak zaman Sriwijaya, kawasan di sekitar Kembang Jepun menjadi tempat bermacam bangsa tinggal. Banyak pedagang asing yang menambatkan kapal-kapalnya di lokasi ini kemudian menjadi Kota Surabaya. Di situ pulalah, perjalanan sejarah menorehkan garis membujur dari timur ke barat kota, Jalan Kembang Jepun.

2.  Ikon Baru Kota Surabaya

Jalan ini juga menjadi ikon Kota Surabaya yang silih berganti tampil membawa perannya. Pada zaman Belanda. pemerintahan saat itu membagi kawasan menjadi Pecinan di selatan Kalimas, kampung Arab dan Melayu di Utara kawasan itu, dengan Jalan Kembang Jepun sebagai pembatasnya. Bangsa Belanda sendiri tinggal di Barat Kalimas yang kemudian mendirikan komunitas "Eropa Kecil".

Jalan Kembang Jepun dulunya dinamakan Handelstraat (handel berarti perdagangan, straat artinya jalan), yang kemudian tumbuh sangat dinamis. Pada zaman pendudukan Jepang lah nama Kembang Jepun menjadi terkenal, ketika banyak serdadu Jepang (Jepun) memiliki teman-teman wanita (kembang) di sekitar daerah ini.

Pada era dimana banyak pedagang Tionghoa menjadi bagian dari napas dinamika Kembang Jepun, sebuah Gerbang kawasan yang bernuansa arsitektur Tionghoa pernah dibangun di sini. Banyak fasilitas hiburan didirikan, bahkan ada yang masih bertahan hingga kini, seperti Restoran Kiet Wan Kie.

Jaman memang selalu berubah. Kadang berubah samasekali, kadang hanya berputar seperti roda pedati. Tenggelamnya Kembang Jepun dan disusul dengan Tunjungan, menyebabkan Surabaya sebagai kota telah kehilangan ikon-ikonnya yang penting.

Itulah sebabnya, diciptakan Kembang Jepun sebagai ikon baru kota Surabaya. Maka kalau di kota-kota besar di dunia selalu mempunyai bagian kota yang khas sebagai pusat kya-kya (walkstreet), Surabaya dengan Kembang Jepun yang baru juga akan memilikinya. Dan menamakannya dengan Pusat Kya-kya Kembang Jepun (PKKJ Surabaya).


3.  Kembang Jepun Berasal dari Bahasa Jepang




Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/juneditor/mengintip-sejarah-kembang-jepun-dari-balik-sebuah-novel_552966386ea83403118b4594
Nama kembang jepun, terambil dari sebuah kisah bahwa dulu, semasa Jepang, pernah ada sebuah lokasi para wanita penghibur.

Kembang yang berarti bagian dari sebuah tanaman, dikonotasikan sebagai perempuan. Sedangkan, Jepun, bermakna penyebutan untuk negara Jepang, menurut lidah orang Jawa ketika itu.
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/juneditor/mengintip-sejarah-kembang-jepun-dari-balik-sebuah-novel_552966386ea83403118b4594
Novel ini berkisah tentang kehidupan Geisha. Syahdan, pada akhir 1920-an, seorang Jepang yang bernama Kotaro Takamura, mendirikan sebuah bangunan Shinju. Istilah mudahnya, tempat ini berfungsi sebagai tempat dagang. Namun, dia ternyata menjadi seorang bos bagi beberapa Geisha (sebutan dalam bahasa Jepang untuk perempuan penghibur).

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/juneditor/mengintip-sejarah-kembang-jepun-dari-balik-sebuah-novel_552966386ea83403118b4594


Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/juneditor/mengintip-sejarah-kembang-jepun-dari-balik-sebuah-novel_552966386ea83403118b4594Novel ini berkisah tentang kehidupan Geisha. Syahdan, pada akhir 1920-an, seorang Jepang yang bernama Kotaro Takamura, mendirikan sebuah bangunan Shinju. Istilah mudahnya, tempat ini berfungsi sebagai tempat dagang. Namun, dia ternyata menjadi seorang bos bagi beberapa Geisha (sebutan dalam bahasa Jepang untuk perempuan penghibur).Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/juneditor/mengintip-sejarah-kembang-jepun-dari-balik-sebuah-novel_552966386ea83403118b4594

0 komentar:

Post a Comment

Facebook

Popular Posts

Blog Archive